Search Repository Universitas Fort De Kock

Menurut data SDKI 2012 AKI di Indonesia adalah 359 per 100.000, salah satu faktor penyebabnya yaitu masalah gizi pada ibu hamil tejadinya Kekurangan Energi Kronis (KEK). Angka prevalensi resiko KEK di Indonesia sebesar 38,5 %. Di Indonesia ibu hamil yang menderita kekurangan energi kronik (KEK) (Lingkar lengan atas < 23,5 cm ) masih tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh dari profil dinas kesehatan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2012 tercatat angka kejadian Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) yaitu sebanyak 14,9 % dan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2015 terdapat 771 (9,2 %) yang mengalami KEK, sedangkan di Puskesmas Sungai sariak merupakan urutan yang kedua terbanyak Angka Ibu Hamil KEK yaitu 15,4%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan Status ekonomi dengan kejadian ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK). Jenis penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Analitik dengan desain Cross sectional menggunakan data primer dan data sekunder. Populasi berjumlah 478 orang dan sampel 83 orang dengan teknik pengambilan sampel secara proporsional random sampling. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Agustus 2016 dengan alat ukur yang di gunakan adalah kuesioner dan analisa data secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian analisis univariat dengan responden berpengetahuan rendah 55,4%, berstatus ekonomi rendah 88,0% dan yang tidak mengalami KEK 69,9%. Hasil analisis bivariat didapatkan ada hubungan tingkat pengetahuan dengan KEK pada ibu hamil, p value 0,036 dan adanya hubungan status ekonomi dengan KEK, p value 0,007. Kesimpulannya yaitu pengetahuaan dan status ekonomi mempengaruhi kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK). Diharapkan bagi petugas kesehatan maupun kader agar meningkatkan pemberikan penyuluhan kesehatan dan sosialisasi tentang pentingnya kebutuhan zat gizi selama hamil guna menurunkan terjadinya KEK.

According to data from Demographic and Health Survey 2012 MMR in Indonesia is 359 per 100,000, one of the contributing factors is the problem of malnutrition in pregnant women tejadinya Chronic Energy Deficiency (CED). The prevalence of risk CED in Indonesia amounted to 38.5%. In Indonesia pregnant women who suffer from chronic energy deficiency (CED) (upper arm circumference <23.5 cm) is still high. Based on data obtained from the profile of West Sumatra Provincial Health Office 2012 are listed incidence of Maternal Chronic Energy Deficiency (CED) is as much as 14.9% and the data of Padang Pariaman District Health Office in 2015 there were 771 (9.2%) who experienced KEK, while at the health center Sariak River is the second-order digits Pregnancy KEK ie 15.4%. The purpose of this study was to determine the relationship of the level of knowledge and economic status of pregnant women with the incidence of Chronic Energy Deficiency (CED). This type of research is descriptive analytic cross sectional design using primary data and secondary data. A population of 478 people and a sample of 83 people with the sampling technique proportional random sampling. This study was conducted from August 2016, with the measuring instrument used was the questionnaire and the analysis of univariate and bivariate data. Results of univariate analysis study with a low 55.4% of respondents knowledgeable, low economic status, 88.0% and 69.9% did not experience KEK. Results of bivariate analysis no relationship with CED level of knowledge in pregnant women, p value 0.036 and economic status of their relationship with CED, p value = 0.007. The conclusion is pengetahuaan and economic status affect the incidence of Chronic Energy Deficiency (CED). Expected for health workers and volunteers to improve the health and socialization providing information about the importance of nutritional needs during pregnancy in order to reduce the occurrence of KEK.