Search Repository Universitas Fort De Kock

Angka kematian ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih menjadi permasalahan serius bagi bangsa Indonesia, termasuk di Provinsi Sumatra Barat. Pada tahun 2012 tercatat AKI Sumatra Barat sebesar 211/100.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 27/1000 kelahiran hidup. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam menekan angka kematian ibu dan kematian bayi adalah dengan melakukan penanganan sejak dini yaitu sejak masa kehamilan, salah satunya adalah dengan melakukan kunjungan kehamilan sesuai dengan standar pelayanan antenatal care. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran frekuensi dan kualitas pelayanan antenatal care di Puskesmas Muara Panas Kecamatan Bukit Sundi Kabupaten Solok Tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan suatu keadaan secara objektif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil dengan usia kehamilan 38 40 minggu di Puskesmas Muara panas yaitu sebanyak 51 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 51 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar kuisioner dan analisis data meliputi analisis univariat yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56,9% responden dengan frekuensi kunjungan antenatal care tidak lengkap dan 64,7% responden dengan kualitas pelayanan antenatal care tidak sesuai dengan standar asuhan 7T. Dapat disimpulkan bahwa frekuensi kunjungan dan kualitas pelayanan antenatal care di Puskesmas Muara Panas Kecamatan Bukit Sundi masih kurang baik, yaitu dengan frekuensi kunjungan dan kualitas layanan tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Untuk itu dibutuhkan upaya dari berbagai pihak, khususnya tenaga pelayanan kesehatan untuk mensosialisasikan dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat, khususnya ibu hamil tentang pentingnya kunjungan antenatal care bagi kesehatan ibu dan bayi agar masyarakat dapat termotivasi dan mampu berperilaku melakukan kunjungan ANC dengan baik.

The maternal mortality rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) remains a serious problem for the Indonesian nation, including in the Province of West Sumatra. In 2012, West Sumatra recorded AKI equal to 211 / 100,000 live births and IMR 27/1000 live births. One effort that can be made in reducing maternal mortality and infant mortality is to perform early treatment in the time of pregnancy, one of them is by visiting the pregnancy according to standard antenatal care. This study aims to describe the frequency and quality of antenatal care services in Public Health Center Muara Panas SubdistrictBukit Sundi of Solok 2016. This type of research is descriptive research method that aims to describe a situation objectively. The population in this study were all pregnant women with gestational age 38-40 weeks in Public Health Center Muara Panas as many as 51 people. Sampling using total sampling technique to obtain a sample of 51 people. Collecting data using questionnaires and analyzing data sheet includes the univariate analysis were presented in a frequency distribution table. The results showed that 56.9% of respondents with a frequency of antenatal care visits is not exhaustive and 64.7% of respondents to the quality of antenatal care is not in accordance with the standards of care 7T. It can be concluded that the frequency of visits and the quality of antenatal care services in Public Health Center Muara Panas District of Bukit Sundi is not good enough, that the frequency of visits and the quality of service is not in accordance with established standards. That requires efforts from various parties, especially health care personnel to socialize and educate more people, especially pregnant women about the importance of antenatal care visits for maternal and infant health so that people can be motivated and able to behave well ANC visit.