Search Repository Universitas Fort De Kock

Sumatera Barat sebagai salah satu Provinsi dengan angka kekerasan paling tinggi setelah Jakarta, Aceh, Jawa Timur dan Surabaya yaitu di atas 63%. Bentuk kekerasan yang terjadi berupa kekerasan fisik, psikologis, emosional dan kekerasan seksual dan tidak jarang kasus kekerasan juga terjadi di lingkungan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku kekerasan pada remaja SMA Negeri di Kota Bukittinggi. Jenis penelitian adalah mixed method dengan pendekatan exploratory method yang telah dilakukan di 4 SMA Negeri yang ada di Kota Bukittinggi. Pengambilan sampel menggunakan teknik proporsional sampling dengan besaran sampel sebanyak 50 orang dan pengambilan informan menggunakan teknik saturating sebanyak 4 informan. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dan wawancara mendalam. Analisis data meliputi analisis univariat dan teknik Miles And Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan perilaku kekerasan pada remaja adalah keluarga atau orang tua (p = 0,017, OR = 5,68) dan paparan media masa (p = 0,016, OR = 5,52) sedangkan teman sebaya, kesehatan mental, dan lingkungan sosial tidak berhubungan dengan perilaku kekerasan pada remaja ( p > 0,05). Hasil analisis kualitatif menunjukkan adanya 4 tema perilaku kekerasan pada remaja, yaitu kondisi internal keluarga, pola asuh orang tua, konten kekerasan di media sosial dan game online (Genre War/ kekerasan). Dapat disimpulkan bahwa keluarga atau orang tua dan media massa merupakan faktor yang berhubungan dengan perilaku kekerasan pada remaja, adapun faktor resiko adalah internal keluarga (broken home, urutan kelahiran, pola asuh), media sosial dan game online. Maka dari itu diharapkan kepada semua terutama orang tua dan guru untuk dapat lebih memperhatikan pola asuh dan memaksimalkan pengontrolan penggunaan gadged pada remaja.

Sumatera Barat, as one of the provinces with the highest violence rates after Jakarta, Aceh, East Java, and Surabaya, is above 63%. The forms of violence include physical, psychological, emotional, and sexual violence, and cases of violence often occur in school environments. This study aims to investigate violence behavior among high school teenagers in the city of Bukittinggi. The research design is a mixed method with an exploratory approach conducted in four SMAN in Bukittinggi. Sampling was done using proportional sampling technique with a sample size of 50 individuals, and informant selection utilized the saturating technique with four informants. Data collection employed questionnaires and in-depth interviews. Data analysis comprised univariate analysis and Miles and Huberman's technique. The research results indicate that variables related to violence behavior among teenagers are family or parental factors (p = 0.017, OR = 5.68) and exposure to mass media (p = 0.016, OR = 5.52), while peer influence, mental health, and social environment are not related to violence behavior among teenagers (p > 0.05). Qualitative analysis results show four themes of violence behavior amongteenagers: family internal conditions, parental upbringing patterns, violent content on social media, and online game (War/ violence genre). In conclusion, family or parental factors and mass media are related to violence behavior among teenagers, while risk factors include family internal issues (broken home, birth order, parenting styles), social media, and online games. Therefore, it is hoped that everyone, especially parents and teachers, will pay more attention to parenting patterns and maximize control over gadget usage among teenagers.