Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan Komplementer pada Keluarga Tn. S Tahap Perkembangan VI di Jorong Salibawan, Sundatar Utara Kecamatan Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman
Categorie(s):
Karya Ilmiah Akhir Ners
Author(s):
Adli, Hauzan Jiyad
Advisor:
Rezkiki, Fitrianola
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Volume:
-
Keyword(s):
keluarga, benigna prostat hyperplasia, terapi benson, nyeri
DOI:
-
Abstract :
Keluarga merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang hidup Bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional di mana individu mempunyai peran masing-masing
yang merupakan bagian dari keluarga. Benigna prostat hiperplasia merupakan
pembesaran pada prostat yang dapat menyebabkan obstruksi (penyumbatan) pada
uretra pars prostatika (Amadea, 2019). Penyebab benigna prostat hiperplasia
kemungkinan berkaitan dengan penuaan dan disertai dengan perubahan
hormon.Peningkatan Benigna Prostat hiperplasia sering menimbulkan banyak
masalah, dan bila tidak segera ditangani akan menimbulkan komplikasi seperti:
retensi urine, infeksi saluran kemih, batu kandung kemih, kerusakan kandung kemih,
dan kerusakan ginjal. Dukungan dari anggota keluarga mulai dari tahap promosi
hingga dalam tahap rehabilitasi kesehatan sangat diperlukan. Tindakan yang dapat
dilakukan untuk penanganan pada pasien benigna prostat hiperplasia yaitu dengan
melakukan pembedahan. Tindakan pembedahan yang dilakukan untuk pasien benigna
prostat hiperplasia yaitu prostatectomy (pembedahan terbuka) dan Transurethral
Resection Of The Prostate (TURP). Manajemen nyeri non farmakologis yang
dapatdilakukan Menurut Mahdavi et al. (2013) adalah teknik relaksasi terapi benson
yang sering digunakan dalam penanganan nyeri. Setelah dilakukan terapi relaksasi
benson selama 3 hari dengan waktu pemberian 10-15 menit sebanyak 2 kali dalam
satu hari yaitu pada pukul 10. WIB dan 14.00 WIB didapat penurunan skala nyeri
dari 5(sedang) menjadi 3 (ringan). Oleh sebab itu terapi benson sangat efektif
dilakukan untuk penrunan nyeri Post Operasi dengan skala nyeri sedang.
keterikatan aturan dan emosional di mana individu mempunyai peran masing-masing
yang merupakan bagian dari keluarga. Benigna prostat hiperplasia merupakan
pembesaran pada prostat yang dapat menyebabkan obstruksi (penyumbatan) pada
uretra pars prostatika (Amadea, 2019). Penyebab benigna prostat hiperplasia
kemungkinan berkaitan dengan penuaan dan disertai dengan perubahan
hormon.Peningkatan Benigna Prostat hiperplasia sering menimbulkan banyak
masalah, dan bila tidak segera ditangani akan menimbulkan komplikasi seperti:
retensi urine, infeksi saluran kemih, batu kandung kemih, kerusakan kandung kemih,
dan kerusakan ginjal. Dukungan dari anggota keluarga mulai dari tahap promosi
hingga dalam tahap rehabilitasi kesehatan sangat diperlukan. Tindakan yang dapat
dilakukan untuk penanganan pada pasien benigna prostat hiperplasia yaitu dengan
melakukan pembedahan. Tindakan pembedahan yang dilakukan untuk pasien benigna
prostat hiperplasia yaitu prostatectomy (pembedahan terbuka) dan Transurethral
Resection Of The Prostate (TURP). Manajemen nyeri non farmakologis yang
dapatdilakukan Menurut Mahdavi et al. (2013) adalah teknik relaksasi terapi benson
yang sering digunakan dalam penanganan nyeri. Setelah dilakukan terapi relaksasi
benson selama 3 hari dengan waktu pemberian 10-15 menit sebanyak 2 kali dalam
satu hari yaitu pada pukul 10. WIB dan 14.00 WIB didapat penurunan skala nyeri
dari 5(sedang) menjadi 3 (ringan). Oleh sebab itu terapi benson sangat efektif
dilakukan untuk penrunan nyeri Post Operasi dengan skala nyeri sedang.