PENINGKATAN PENGETAHUAN PENCEGAHAN PERILAKU BERISIKO HIV MELALUI KELAS KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA DI SMAN 3 BUKITTINGGI
Categorie(s):
Author(s):
E Hasnita, N Nurhayati, O Oktavianis, Y Yuniliza, NW Sari, R Noflidaputri, ...
Advisor:
ISSN/ISBN:
2775-2402
eISSN/eISBN:
2775-2402
Volume:
2
Keyword(s):
Knowledge,
Reproductive Health Classes
DOI:
Abstract :
WHO (2018) memperkirakan pada 2018, sekitar 1,6 juta remaja usia 10-19
tahun hidup dengan HIV di seluruh dunia. Sekitar 4% remaja dari orang
hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) dan 11% infeksi HIV dewasa baru. Di
Indonesia kasus HIV positif tahun 2018 dilaporkan sebanyak 46.659 kasus
dan 3.1% (1.446) remaja usia 15-19 tahun serta faktor risiko tertinggi
adalah yaitu LSL sebesar 20,4%, heteroseksual 19,6% dan penasun 0,9%.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang positif kepada
siswa SMAN 3 Bukittinggi tentang pentingnya mempelajari kesehatan
reproduksi. Kegiatan dimulai dengan konsultasi bersama kepala Sekolah.
Setelah melakukan survey ditetapkan pelaksanaan pengabdian
masyarakat di SMAN 3 Bukittinggi. Total jumlah peserta yang ikut serta
dalam kegiatan sebanyak 30 orang. Pelaksanaan pengabdian masyarakat
dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi secara online.
Alat yang digunaan adalah, laptop serta menggunakan aplikasi Zoom.
Kegiatan dilakukan selama 7 kali pertemuan, tiap pertemuan selama 50 menit
D i l a k u k a n p e n i l a i a n p e n g e t a h u a n s e b e l u m d a n
s e t e l a h k e g i a t a n k e l a s k e s e h a t a n r e p r o d u k s i . Hasil
didapatkan peningkatan pengetahuan tentang pencegahan perilaku berisiko
HIV pada remaja
tahun hidup dengan HIV di seluruh dunia. Sekitar 4% remaja dari orang
hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) dan 11% infeksi HIV dewasa baru. Di
Indonesia kasus HIV positif tahun 2018 dilaporkan sebanyak 46.659 kasus
dan 3.1% (1.446) remaja usia 15-19 tahun serta faktor risiko tertinggi
adalah yaitu LSL sebesar 20,4%, heteroseksual 19,6% dan penasun 0,9%.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang positif kepada
siswa SMAN 3 Bukittinggi tentang pentingnya mempelajari kesehatan
reproduksi. Kegiatan dimulai dengan konsultasi bersama kepala Sekolah.
Setelah melakukan survey ditetapkan pelaksanaan pengabdian
masyarakat di SMAN 3 Bukittinggi. Total jumlah peserta yang ikut serta
dalam kegiatan sebanyak 30 orang. Pelaksanaan pengabdian masyarakat
dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi secara online.
Alat yang digunaan adalah, laptop serta menggunakan aplikasi Zoom.
Kegiatan dilakukan selama 7 kali pertemuan, tiap pertemuan selama 50 menit
D i l a k u k a n p e n i l a i a n p e n g e t a h u a n s e b e l u m d a n
s e t e l a h k e g i a t a n k e l a s k e s e h a t a n r e p r o d u k s i . Hasil
didapatkan peningkatan pengetahuan tentang pencegahan perilaku berisiko
HIV pada remaja