Analisis Determinan Kasus Diare Pada Balita Di Indonesia Menggunakan Data Riskesdas 2018

Categorie(s):
   Tesis
Author(s):
   Julias, Alex Okta
Advisor:
Efriza
Oktavianis
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Volume:
-
Keyword(s):
Indonesia, Diare, Pengelolaan Sampah, Kondisi Air Limbah, Mencuci Tangan, Jamban.
DOI:
-
Abstract :
Menurut World Health Organizatio (WHO) Diare adalah buang air besar yang encer atau cair sebanyak 3 kali atau lebih per hari. Penyakit diare merupakan penyebab kematian kedua pada anak di bawah lima tahun, dan bertanggung jawab atas kematian 370.000 anak pada tahun 2019. Tujuan Penelitian adalah untuk mengatehui determinan kasus diare di Indonesia dari publikasi data kasus diare pada balita di Indonesia menggunakan data Riskesdas 2018. Desain pada penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan mengambil data menggunakan data sekunder pada riskesdas 2018. Hasil Penelitian: Persentase kejadian diare di Indonesia tertinggi terdapat di pProvinsi Jawa Barat sebesar 10,92% dan terendah di Provinsi Bangka Belitung sebesar 3,28%, Persentase pengelolaan sampah yang tertinggi terdapat di Provinsi DKI Jakarta sebesar 95,54% dan terendah di Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 10,12%, Persentase kondisi air limbah tertinggi terdapat di Provinsi DIY sebesar 47,38%, dan terendah di Provinsi Sulawesi Barat sebesar 55,88%, Persentase penduduk mencuci tangan tertinggi di Provinsi Bali sebesar 92,94%, dan terendah di Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 19,77%, persentase penduduk menggunakan jamban tertinggi di Provinsi DIY 50,37% dan terendah di Provinsi Papua sebesar 16,53%. Pengelolaan sampah p-value 0,029, persentase penduduk mencuci tangan P value 0,012, persentase penduduk menggunakan jamban p-value 0,003 ada hubungan yang signifikan dengan kejadian diare di Indonesia, sedangkan kondisi air limbah tidak ada hubunguan dengan kejadian diare di Indonesia P-value 0,322. Kesimpulan: hasil penelitian didapatkan variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian diare adalah persentase menggunakan jamban, daerah paling rendah persentase penduduk menggunakan jamban yaitu Provinsi Papua sebesar 16,53%. Diharapakan masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat agar terhindar dari faktor resiko terjadinya diare.
Download From Google Drive