Analisis Implementasi Klaster III (Persalinan Di Fasilitas Kesehatan, Lingkungan Sehat Dan Ketersediaan Kawasan Tanpa Rokok) Menuju Kota Layak Anak Di Kota Bukittinggi Tahun 2022

Categorie(s):
   Tesis
Author(s):
   Fitria, Yasrida
Advisor:
Hasnita, Evi
Nurhayati
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Volume:
-
Keyword(s):
Kota Layak Anak, Klaster III.
DOI:
-
Abstract :
Indikator Kota Layak Anak adalah variabel-variabel yang dipilih untuk membantu dalam mengukur dan memberikan nilai terhadap upaya mewujudkan Kota Layak Anak. Kota Bukittinggi juga telah menginisiasi Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak sejak Tahun 2015. Namun masih ada indikator yang belum tercapai di Klaster III (Persalinan di Fasilitas Kesehatan, Lingkungan Sehat dan Ketersediaan Kawasan Tanpa Rokok). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi Persalinan di Fasilitas Kesehatan, Lingkungan Sehat dan Ketersediaan Kawasan Tanpa Rokok serta untuk menganalisis Implementasi Klaster III Menuju Kota Layak Anak di Kota Bukittinggi Tahun 2022. Jenis Penelitian ini menggunakan mix methode, kuantitaitf menggunakan pendekatan cross sectional dan kualitatif menggunakan pendekatan Fenomenologi di lakukan pada bulan Juli 2022 dengan sampel seluruh gugus tugas klaster III di Kota Bukittinggi. Hasil penelitian masih adanya Angka Kematian Ibu dan Bayi, Rendahnya Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap, belum adanya IPLT (Instalansi Pembuangan Limbah Terakhir). Input peraturan masih dalam bentuk Peraturan Daerah, pelatihan dan pemahaman Kota Layak Anak yang masih kurang, ketersedian dana belum memadai. Proses peningkatan kualitas terhadap MOU yang dibuat masih kurang dan Output Kota Bukittinggi Tahun 2022 mendapat kategori Nindya. Untuk meningkatkan Implementasi Klaster III Kota Layak Anak diharapkan pada Pemerintah membuat kebijakan tentang Imunisasi, mengalokasikan dana untuk IPLT, komitmen bersama terhadap ketersediaan kawasan tanpa rokok dan sanitasi lingkungan, analisa kebutuhan SDM. Pada Dinas P3PPKB melakukan kapasitas gugus tugas, sosialisasi ke masyarakat tentang Kota Layak Anak dan monitiring evaluasi. Pada Dinas Kesehatan meningkatkan kemampuan petugas kesehatan, membuat MOU dengan tempat pelayanan kesehatan dan Dinas Pendidikan, analisa jabatan SDM, komitmen terhadap ketersediaan kawasan tanpa rokok, sosialisasi ke masyarakat dan monitoring evaluasi program.
Download From Google Drive