Search Repository Universitas Fort De Kock

Latar Belakang: Implementasi program Kota Layak Anak merupakan langkah untuk mewujudkan langkah supaya terpenuhinya hak-hak anak yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat dan dunia usaha. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Klaster II Lembaga Konsultasi Keluarga, Perkawinan Anak dalam Mewujudkan Kota Layak Anak di Kota Bukittinggi Tahun 2022. Metode: Penelitian ini merupakan studi dokumentasi dengan jenis penelitian Deskriptif Kualitatif menggunakan metode wawancara mendalam (indepth interview) dengan informan sebanyak 8 orang. Hasil Penelitian Hasil kualittaif input didapatkan hasil kebijakan, dana, sumber daya manusia dan sarana dan prasarana sudah tercapai tapi mungkin masih belum optimal dan juga sudah sesuai dengan prosedur dan Perwako Bukittinggi, proses didapatkan hasil perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian dan penilaian sudah berjalan dengan baik hanya saja pencatatan dan pelaporan belum mendetail sedangkan untuk output didapatkan bahwa cakupan kegiatan yang sudah dilaksanakan dengan baik sehingga untuk Kota Bukittinggi sudah mendapatkan penghargaan sebagai Kota Layak Anak dengan kategori Nindya. Kesimpulan: Kota Bukittinggi sebagai kota layak amal demgan klaster II lembaga konsultasi keluarga dan perkawinan anak sudah tercapai tetapi masih perlu beberapa yang musti diperhatikan untuk bisa lebih meningkatkan sehingga dengan harapan kota Bukittinggi sampai kategori Kota layak anak walaupun sudah mengalami peningkatan dari pada tahun sebelumnya dimana masih dalama kategori Madya dan untuk sekarang ini sudah menjadi kategori Nindya

Background: The implementation of the Child Friendly City program is a step to realize steps to fulfill children's rights carried out by the government, society and the business world. The purpose of this study aims to analyze Cluster II of the Family Consulting Institute, Child Marriage in Realizing a Child Friendly City in Bukittinggi City in 2022. Methods: This research is a documentation study with a qualitative descriptive type of research using in-depth interviews with 8 informants. Research The qualitative input results obtained that the results of policies, funds, human resources and facilities and infrastructure have been achieved but may still not be optimal and are also in accordance with the procedures and the Perwako Bukittinggi, the process of obtaining the results of planning, implementing, organizing and assessing has gone well, it's just that the recording and reporting is not detailed, while for the output it is found that the scope of activities that have been carried out well so that the City of Bukittinggi has received an award as a Child Friendly City with the Nindya category. Conclusion: The city of Bukittinggi as a charity-worthy city with cluster II of family consultation institutions and child marriages has been achieved but there are still some things that must be considered to be able to further improve so that it is hoped that the city of Bukittinggi will reach the category of child-friendly city even though it has increased from the previous year where it is still in the Intermediate category and for now it has become a Nindya category.