Search Repository Universitas Fort De Kock

Negara Indonesia menempati peringkat ke-5 dunia jumlah anak pendek terbanyak. Persentase balita sangat pendek dan pendek di Indonesia tahun 2018 adalah 11,5% dan 19,3%. Di Kabupaten Pasaman, balita Stunting berdasarkan TB/U sebesar 26,88% terdiri dari 9,05% kategori sangat pendek dan 17,83 % kategori pendek, yang merupakan kasus kedua tertinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Profil Kejadian Stunting Pada Balita 0-59 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Lansad Kadap Kabupaten Pasaman Tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah Survey Analitik, dengan desain Cross Sectional. Populasi kasus sebanyak 198 balita dengan sebanyak 165. Teknik pengambilan sampel adalah Purposive Sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2021-Februari 2022. Data dianalisis secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan 74,5 % responden dengan usia hamil tidak beresiko, 88,5 % responden hamil cukup bulan, 96,4 % responden dengan riwayat status gizi baik saat hamil, sebanyak 34,5 % balita stunting berusia 5 tahun, 57,3 % balita stunting berjenis kelamin perempuan,35,2 % responden dengan pendidikan terakhir SMA/SLTA, 55,2 % responden bekerja sebagai petani, 61,2 % dengan pendapatan keluarga rendah, 88,5 % balita tidak BBLR, 92,7 % balita dengan riwayat tidak IMD, 62,4 % balita ASI Ekslusif, 55,8 % imuniasai lengkap, 78,8 %tidak memiliki riwayat diare, 97 % tidak memiliki riwayat ISPA, 67,3 % responden dengan pengetahuan kurang dan 60 % dengan asupan gizi tidak seimbang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah masih rendahnya pelaksanaan IMD, rendahnya pengetahuan, pendapatan keluarga yang rendah serta asupan gizi balita yang tidak seimbang. Diharapkan kepada peneliti berikutnya untuk dapat melakukan oenelitian lebih lanjut terkait dengan penyebab stunting.

Indonesia is ranked 5th in the world with the highest number of short children. The percentages of very short and short toddlers in Indonesia in 2018 were 11.5% and 19.3%. In Pasaman District, stunting toddlers based on TB/U was 26.88% consisting of 9.05% very short category and 17.83% short category, which was the second highest case. The purpose of this study was to determine the Profile of Stunting Incidence in Toddlers 24-59 months in the Working Area of Lansad Kadap Community Health Center, Pasaman Regency in 2021. This type of research was an Analytical Survey, with a Cross Sectional design. The case population was 198 children under five as many as 165. The sampling technique was purposive sampling. This research was conducted in December 2021-February 2022. The data were analyzed univariately. The results showed that 74.5% of respondents with a pregnant age were not at risk, 88.5% of respondents were pregnant at term, 96.4% of respondents with a history of good nutritional status during pregnancy, 34.5% of stunting toddlers aged 5 years, 57.3 % of stunting under-fives are female, 35.2% of respondents with the last education of SMA/SLTA, 55.2% of respondents work as farmers, 61.2% with low family income, 88.5% of children under five who are not LBW, 92.7% of children under five with a history of no Early Initiation of Breastfeeding, 62.4% exclusive breastfeeding infants, 55.8% complete immunization, 78.8% no history of diarrhea, 97% no history of ARI, 67.3% of respondents with poor knowledge and 60% with nutritional intake not balanced. The conclusion of this study is that the implementation of Early Initiation of Breastfeeding is still low, lack of knowledge, low family income and unbalanced nutritional intake of toddlers. It is hoped that the next researcher will be able to conduct further research related to the causes of stunting.