Search Repository Universitas Fort De Kock

Hipertensi merupakan penyakit dengan angka kejadian terbesar didunia. Pravalensi kejadian hipertensi di Indonesia memiliki kasus yang cukup tinggi dengan pravalensi 25,8%. Penyakit hipertensi masih menjadi masalah kesehatan. Penduduk didaerah yang airnya lebih banyak mengandung natrium menderita hipertensi lebih banyak dibandingkan penduduk didaerah yang air nya mengandung kalsium dan magnesium karena pola konsumsi masyarakat yang dipengaruhi oleh lingkungan, sehingga masyarakat pesisir cenderung mengkonsumsi hanya dari hasil laut yang menyebabkan ketidakseimbangan gizi. Salah satu yang berpengaruh terhadap timbulnya penyakit adalah jenis makan. Jenis makan yang buruk seperti mengkonsumsi makanan asin dan berlemak akan meningkatkan tekanan darah atau hipertensi. Metode penelitian ini adalah analitik dengan desain cross sectional. Data diambil menggunakan kuisioner dan alat ukur spigmomanometer digital menggunakan uji Chi Square. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 202 responden dengan teknik pengambilan sampel Total Sampling. Hasil data Univariat tentang jenis makan didapatkan data dari 202 responden, bahwa terdapat jenis makan baik 18 responden (8,9%) dan jenis makan kurang baik 184 responden (91,1%), diketahui responden yang hipertensi sebanyak 162 orang (80,2%) dan yang tidak hipertensi sebanyak 40 orang (19,8%). Dari hasil uji Chi-Square didapatkan PValue = 0,002 berarti PValue < dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara
jenis makan dengan kejadian hipertensi di Sipare-pare Kecamatan Air Putih Kabupaten Batu Bara. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara jenis makan dengan kejadian hipertensi dimana hasil uji diperoleh nilai Pvalue = 0,002 berarti Pvalue < 0,05. Peneliti berharap responden yang menyukai makanan asin yang mengandung natrium tinggi agar menguranginya demi kesehatan tubuh. Mulailah menerapkan pola hidup sehat dari sekarang demi kesehatan dimasa yang akan datang seperti makanan tinggi serat dan rendah
lemak.

Hypertension is a disease with the largest incidence in the world. The prevalence of hypertension in Indonesia is quite high with a prevalence of 25.8%. Hypertension is still a health problem. Residents in areas where water contains more sodium suffer from hypertension more than residents in areas where water contains calcium and magnesium because people's consumption patterns are influenced by the environment, so coastal communities tend to consume only marine products which causes nutritional imbalances. One of the factors that affect the incidence of disease is the type of food. Types of bad eating such as consuming salty and fatty foods will increase blood pressure or hypertension. The type of this study was analytic with cross sectional design. The Data was collected through a questionnaire and a digital sphygmomanometer by using the Chi Square test. By using total sampling, 202 respondents were chosen as the samples. The results of Univariate data on types of eating obtained data from 202 respondents, that there were 18 respondents (8.9%) good types of eating and 184 poor eating (91.1%). There were 162 respondents with hypertension (80.2%) and 40 people did not suffer from hypertension (19.8%). From the results of the ChiSquare test, it was found that P Value = 0.002< 0.05. It means that there was a significant correlation between the type of eating and the incidence of hypertension in Sipare-pare, Air Putih District, Batu Bara Regency. In short, it can be concluded of this study that there was a correlation between the type of eating and the incidence of hypertension where the test results obtained P value = 0.002