Search Repository Universitas Fort De Kock

Suistanable Development Goals (SDGs) mengatakan permasalahan yang
belum tuntas ditangani adalah upaya penurunan angka kematian ibu (AKI). tahun 2019 AKI Indonesia masih tetap tinggi, yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan deskripsi, analisis, interprestasi dan faktor yang paling berpengaruh terhadap Kualitas Pelayanan Kebidanan Bidan Desa di Kecamatan Sungai Aur, Kecamatan Gunung Tuleh dan Kecamatan Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2020. Metode penelitian ini merupakan campuran / kombinasi (mixed methods). Pengumpulan data kualitatif dengan wawancara mendalam (indepth interview) sedangkan penelitian kuantitatif menggunakan kuesioner. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Desember - Januari di Kabupaten Pasaman Barat tahun 2020. Populasi dan sampel penelitian ini adalah Bidan desa, pengambilan sampel dengan menggunakan teknik total sampling. Data di analisa secara univariat dan bivariat dan multivariat. Berdasarkan hasil penelitian kuantitatif variabel yang paling berpengaruh terhadap kualitas pelayanan kebidanan bidan di Kecamatan Sungai Aur, Kecamatan Gunung Tuleh dan Kecamatan Sasak Ranah Pasisie yaitu beban kerja dengan Pvalue = 0.026. Dan untuk kualitatif ada Input (Kebijakaan standart pelayanan kebidanan, Sumber daya manusia yang ikut berperan dalam pelayanan kebidanan, sarana prasarana yang diperlukan di desa, dan dana yang digunakan untuk peningkatyan kualitas pelayanan), Proses (Metode pelaksanaan pelayanan
kebidanan dengan menggunakan 24 standart pelayanan), dan Output (Hasil
pencapaian pelayanan kebidanan). Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa bidan melaksanakan pelayanan tidak terlepas dari dengan standart pelayanan kebidanan yang telah ditetapkan, yaitu 24 standart pelayanan kebidanan. Diharapkan bidan dapat memaksimalkan pelayanan yang diberikan dan memberikan pelayanan sesuai standart, serta untuk mengurangi beban kerja diharapkan agar ada tenaga pendamping bidan dari Puskesmas untuk membantu kegiatan dilapangan.

Suistanable Development Goals(SDGs) said that the problem that has not
been resolved is efforts to reduce maternal mortality (MMR). In 2019, Indonesia's MMR was still high, namely 305 per 100,000 live births. The general objective of this study is to obtain descriptions, analysis, interpretation and factors that most influence the quality of midwifery services for village midwives in Sungai Aur District, Gunung Tuleh District and Sasak Ranah Pasisie District, West Pasaman Regency in 2020. This research method is a mixed method. Qualitative data collection by indepth interviews (depth interview) while quantitative research using a questionnaire. The research was carried out in December - January in West Pasaman Regency in 2020. The population and sample of this study were village midwives. The sample was taken using total sampling technique. Data were analyzed using univariate and bivariate and multivariate analyzes. Based on the results of quantitative research, the variable that most influenced the quality of midwifery services for midwives in Sungai Aur District, Gunung Tuleh District and Sasak Ranah Pasisie District was workload with Pvalue = 0.026. And for qualitative there is input (standard policy of midwifery services, human resources who play a role in midwifery services, necessary infrastructure in the village, and funds used to improve the quality of service), Process (Methods of implementing midwifery services using 24 service standards) , and Output (Results of achievement of midwifery services). Based on the results of the study, it can be concluded that midwives implementing services cannot be separated from the established midwifery service
standards, namely 24 midwifery service standards. It is hoped that midwives can
maximize the services provided and provide services according to standards, and to reduce the workload, it is hoped that there will be midwife assistants from the Puskesmas to help with field activities.