Karakteristik Kejadian Abortus Pada Ibu Hamil di RSUD Sungai Dareh Kabupaten Dharmasraya Tahun 2019

Categorie(s):
   Laporan Tugas Akhir
Author(s):
   Wulandari, Siska
Advisor:
Febriyeni
Sari, Vitria Komala
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Volume:
-
Keyword(s):
Abortus, pekerjaan, jarak kehamilan, paritas, usia, riwayat abortus.
DOI:
-
Abstract :
Tujuan pembangunan dunia telah ditetapkan dalam Sustainable Developmen
Goals (SDGs) tahun 2030 khusus untuk bidang kesehatan perporos pada penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) kurang dari 37/100.000 kelahiran hidup (WHO, 2015). Menurut Organisasi Kesehatan Dunia World Health Organization (WHO) 15-50% kematian ibu disebabkan oleh Abortus. Didunia angka kematian ibu dan bayi tertinggi adalah di Asia Tenggara, laporan awal Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 menyebutkan angka kematian ibu (AKI) adalah 248/100.000 kelahiran hidup. Faktor-faktor pendukung yang dapat menyebabkan abortus adalah paritas, usia, pekerjaan, jarak kehamilan dan riwayat obstetri yang jelek. Berdasarkan data yang diperoleh dari Medical Record (MR) RSUD Sungai Dareh Kabupaten Dharmasraya tahun
2018 bahwa kejadian abortus pada ibu hamil sebanyak 161 kasus. Sedangkan tahun 2019 kejadian abortus sebanyak 174 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang Karakteristik Kejadian Abortus Pada Ibu Hamil di RSUD Sungai Dareh Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya Tahun 2019.
Jenis penelitian ini merupakan analitik dengan desaincase control. Data yang
digunakan adalah data sekunder yaitu catatan rekam medisyang menetapkan subjek penelitian sebagai kasus control dan dianalisiss secara univariat.
Distribusi frekuensi kejadian kejadian abortus Pada Ibu Hamil di RSUD Sungai
Dareh Kabupaten Dharmasraya Tahun 2019 dengan total sampel sebanyak 335 orang, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut dari hasil penelitian jenis abortus yang banyak dialami oleh ibu hamil di RSUD Sungai Dareh yaitu abortus Inkompit dengan angka kejadian 59,1%, yang bekerja yaitu sebanyak 225 (67,2%), Lebih dari sebagian ibu hamil yang rentan mengalami abortus berusia 20-35 yaitu sebanyak 228 orang (68,1%), paritas > 3 kali yaitu sebanyak 203 orang (60,6%), jarak kehamilan < 2 tahun yang banyak mengalami abortus yaitu 178 orang (53,1%), Lebih dari sebagian abortus banyak terjadi pada ibu hamil yang tidak memiliki riwayat abortus sebelumnya yaitu sebnyak 248 orang
(74,0%). Dari 5 variabel yaitu pekerjaan, usia, paritas, jarak kehamilan dan riwayat abortus menjadi penyebab terjadinya abortus pada ibu hamil. Maka dari itu disarankan kepada bidan/dokter untuk memberikan konseling yang dapat mendeteksi mencegah terjadinya abortus dengan melakukan pemeriksaan kehamilannya dimulai dari usia kehamilan sedini mungkin kepada petugas kesehatan (bidan /dokter spesialis kandungan).
Download From Google Drive