Search Repository Universitas Fort De Kock

Data Kemenkes RI (2018), ditemukan 8,16% akseptor KB menggunakan KB AKDR di Provinsi Sumatera Barat. Data Dinkes Kabupaten Pasaman Barat ditemukan 1,9% akseptor KB menggunakan KB AKDR. Tujuan penelitian untuk melihat pengaruh konseling terhadap perilaku pasangan usia subur tentang pemilihan alat kontrasepsi dalam rahim di Wilayah Kerja Puskesmas Sasak Kabupaten Pasaman Barat tahun 2019. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan desain One-Group Pretest-Posttest yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Sasak Kabupaten Pasaman Barat pada bulan Juli 2019- Februari 2020. Populasi seluruhpasanganusiasubur yang berjumlah 2.683 orang dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling yang berjumlah 16 orang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik t-test dependen. Hasil penelitian didapatkan rata-rata pengetahuan PUS sebelum adalah 9,68 dan meningkat sesudah diberikan konseling adalah 15,00. Rata-rata sikap PUS sebelum adalah 35,56 dan meningkat sesudah diberikan konseling adalah 45,75. Rata-rata tindakan PUS sebelum adalah 5,75 dan meningkat sesudah diberikan konseling adalah 8,00. Terdapat pengaruh konseling terhadap pengetahuan (p = 0,0005), sikap (p = 0,0005) dan tindakan PUS (p = 0,0005). Disimpulkan bahwa pemberian konseling memiliki pengaruh terhadap perilaku pasangan usia subur tentang pemilihan alat kontrasepsi dalam rahim, maka diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk lebih mensosialisasikan promosi kesehatan atau konseling agar pasangan usia subur dapat meningkatkan pengetahuan dan menyikapi dengan positif tentang KB AKDR baik melalui leaflet dan brosur-brosur agar dapat memilih dan menentukan KB yang sesuai serta memberikan dukungan dalam menentukan KB yang lebih efektif untuk digunakan.

According to Data from the Republic of Indonesia Ministry of Health (2018), it was found that 8.16% of family planning acceptors used IUD family planning in West Sumatra Province. Then, the data from West Pasaman District Health Office recorded that 1.9% of family planning acceptors used IUD. The aim of the study was to look at The Effectiveness of Counseling toward Fertile Couples Behavior about Choice of Contraception in the Womb in Sasak Community Health Center Pasaman Barat Regency in 2019. The type of this study was quasi experiment with one-group pretestposttest design. It was conducted in Sasak Community Health Center West Pasaman Regency on July 2019-February 2020. The populations were of enthusiastic couples. They were 2,683 people. By using purposive sampling technique, 16 people were chosen. The data were collected by questionnaire and it was analyzed by univariate and bivariate by using dependent t-test statistical tests. The results of this study obtained the average of EFA knowledge before was 9.68 and increased after being given counseling was 15.00. The average attitude of EFA before was 35.56 and increased after being given counseling was 45.75. The average EFA measures before was 5.75 and it increased after counseling was 8.00. Moreover, there was an influence of counseling on knowledge (p = 0,0005), attitudes (p = 0,0005) and EFA actions (p = 0,0005). It can be concluded that counseling has an influence on the behavior of fertile age couples about the choice of contraception in the womb. It is expected that health workers to socialize health promotion or counseling so that couples of childbearing age can increase knowledge and respond positively about IUD both through leaflets and brochures in order to be able to choose and determine an appropriate family planning and support it.