Hubungan Riwayat Status Gizi Ibu Hamil Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Balita Usia 23-59 Bulan Di Wilyah Kerja Puskesmas Guguk Panjang Kota Bukittinggi Tahun 2019

Categorie(s):
   Laporan Tugas Akhir
Author(s):
   Viqrah, Lucia
Advisor:
Hasnita, Evi
Nurhayati
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Volume:
-
Keyword(s):
Kekurangan energi kronik, BBLR, ASI ekslusif, imunisasi dasar lengkap, stunting.
DOI:
-
Abstract :
Stunting pada anak merupakan indikator utama dalam menilai kualitas modal sumber daya manusia di masa mendatang. Gangguan pertumbuhan yang diderita anak pada awal kehidupan, pada hal ini stunting, dapat menyebabkan kerusakan yang permanen. Prevalensi stunting di Indonesia 19,80%, di Sumatera Barat 21,30%, dan di Puskesmas Guguk Panjang Kota Bukittinggi 16,53%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan riwayat status gizi ibu hamil dengan kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Guguk Panjang Kota Bukittinggi tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, metode penelitian nya survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Guguk Panjang Kota Bukittinggi pada bulan Juli-Agustus tahun 2019. Populasi berjumlah 534 anak, dengan jumlah sampel sebanyak 84 orang responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengolahan data dengan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan 67,9% responden tidak mengalami kekurangan energi kronik, 67,9% memiliki berat badan lahir normal, 66,7% mendapatkan ASI Ekslusif, 73,8% mendapatkan imunisasi dasar lengkap, 64,3% balita tumbuh normal. Hasil bivariat diperoleh terdapat hubungan antara kekurangan energi kronik (p = 0,000 dan OR = 26,950), BBLR (p = 0,000 dan OR = 13,429), ASI Ekslusif (p = 0,000 dan OR = 50,00) dan status imunisasi (p = 0,003 dan OR = 5,031).
Ada hubungan antara KEK, BBLR, ASI ekslusif dan Imunisai Dasar Lengkap dengan kejadian stunting pada balita. Disarankan kepada tenaga kesehatan, kader dan instansi terkait untuk lebih giat dan aktif dalam memberikan penyuluhan tentang faktor-faktor yang menyebabkan stunting pada anak balita.
Download From Google Drive