Analisis Faktor Yang Menyebabkan Kejadian Wasting Pada Balita Usia 0-59 Bulan Di Kabupaten Lima Puluh Kota Dan Kota Payakumbuh Tahun 2019

Categorie(s):
   Tesis
Author(s):
   Putri, Nia Jayanti
Advisor:
Hasnita, Evi
Silvia
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Volume:
-
Keyword(s):
Wasting, Malnutrisi, Gizi Kurus.
DOI:
-
Abstract :
Wasting adalah suatu keadaan kekurangan gizi akut yang banyak terdapat di daerah dengan sosial-ekonomi rendah yang dapat disebabkan oleh asupan nutrisi yang inadekuat dan adanya penyakit Wasting merupakan bagian dari kekurangan gizi, salah satu klasifikasi dari indikator status gizi BB/TB. Anak yang dikatakan kurus adalah mereka yang memiliki berat badan rendah yang tidak sesuai terhadap tinggi badan yang dimilikinya Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan deskripsi, analisis dan interprestasi terhadap kejadian wasting pada balita (0-59 bulan) di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh tahun 2019. Penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan desain case control dengan pendekatan campuran/kombinasi (Mixed Methods). Penelitian dilakukan di puskesmas Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh, pada bulan Mei-Juni 2019. Sampel kuantitatif 216 orang Pengambilan. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu analisis unvariat dan bivariat uji chi-square. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan anatara kejadian wasting dengan MP-ASI (0.000, OR 5.786), usia hygiene dan sanitasi (0.000, OR 4.244), penyakit infeksi (0.009, OR 2.665) di Kabupaten Lima Puluh Kota dan ada hubungan yang signifikan anatara kejadian wasting dengan MPASI (0.006, OR 4.117), Hygiene dan sanitasi (0.000, OR 7.589), penyakit infeksi (0.000, OR 11,022) di Kota Payakumbuh. Kendala kurangnya SDM dalam hal ini tenaga gizi menyebabkan kurangnya informasi tentang pentingnya gizi khususnya wasting yang didapat ibu balita. Hasil penelitian dapat disimpulkan perlunya peningkatan program promotif dan preventif tentang pentingnya hidup bersih dan sehat dalam menangani kejadian wasting serta penambahan tenaga kesehatan khususnya petugas gizi agar program gizi dapat maksimal terlaksana.
Download From Google Drive