Search Repository Universitas Fort De Kock

Perilaku seksual pra nikah pada remaja sejatinya selalu menjadi fenomena yang cukup mengkhawatirkan secara global maupun nasional. Begitupun di Tembilahan dimana sepanjang tahun 2018 tercatat sebanyak 461 kasus ibu hamil risiko tinggi dan 155 (33,62%) adalah ibu resti dengan usia saat hamil di bawah 20 tahun ( hamil di saat remaja) dan berdasarkan data pendukung lainnya diduga fenomena ini juga merupakan salah satu akibat dari perilaku seksual pra nikah pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi perilaku seksual pra nikah pada remaja SLTA di Tembilahan Kabupaten Indra Giri Hilir Tahun 2018. Jenis penelitian ini mixed method dengan pendekatan sequential exploratory. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh remaja di SMA yang menjadi fokus penelitian di Tembilahan yaitu sebanyak 2889. Pengambilan sampel menggunakan teknik proporsional sampling dengan besaran sampel sebanyak 351 orang. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan lembar kuisioner dan lembar wawancara mendalam. Analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat, analisis multivariate dan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel independen dan variabel luar yaitu Variabel yang berpengaruh signifikan terhadap perilaku seksual pra nikah pada remaja adalah jenis kelamin ( p = 0,001, OR =1,911), pengetahuan ( p = ,0,001, OR = 5,313), peran orang tua ( p = 0,000, OR = 2,332), peran petugas kesehatan (p = 0,001, OR = 3,052), teman sebaya ( p = 0,001, OR = 5,789), media sosial ( p = 0,001, OR = 2,816) dan lingkungan tepat tinggal ( p = 0,001, OR = 3,843). Variabel pengetahuan merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap perilaku seksual pra nikah remaja dengan p-value = 0,001 dan EXpB = 6,86. Disimpulkan bahwa pengetahuan merupakan faktor dominan yang mempengaruhi perilaku seksual pra nikah pada remaja, maka dari itu penting kiranya dilakukan upaya-upaya peningkatan pemahaman remaja tentang kesehatan reproduksi demi mencegah perilaku seksual berisiko pada remaja.

Pre-marital sexual behavior in adolescents is actually always a phenomenon that is quite alarming globally and nationally. Likewise in Tembilahan where throughout 2018 there were 461 cases of high-risk pregnant women and 155 (33.62%) were women with age under pregnancy under 20 years (pregnant in adolescence) and based on other supporting data this phenomenon was also suspected one result of premarital sexual behavior in adolescents. This study aims to analyze the factors that influence pre-marital sexual behavior in high school adolescents in Tembilahan in Indra Giri Hilir Regency in 2018. This type of research is a mixed method with a sequential exploratory approach. The population in this study were all adolescents in high school who were the focus of research in Tembilahan as many as 2889. Sampling used a proportional sampling technique with a sample size of 351 people. Data collection in this study used questionnaire sheets and in-depth interview sheets. Data analysis included univariate analysis, bivariate analysis, multivariate analysis and qualitative analysis. The results showed that all the independent variables and outside variables were variables that significantly affected premarital sexual behavior in adolescents were gender (p = 0.001, OR = 1.911), knowledge (p =, 0.001, OR = 5.313), the role of parents (p = 0,000, OR = 2,332), the role of health workers (p = 0,001, OR = 3,052), peers (p = 0,001, OR = 5,789), social media (p = 0,001, OR = 2,816) and the environment right on (p = 0.001, OR = 3,843). Knowledge variable is a variable that has dominant influence on pre-marital sexual behavior of adolescents with p-value = 0.001 and EXpB = 6.86. It was concluded that knowledge is the dominant factor that influences premarital sexual behavior in adolescents, therefore it is important that efforts be made to increase adolescent understanding of reproductive health in order to prevent risky sexual behavior in adolescents.