Efektifitas Penguraian Pupuk Cair dengan Menggunakan Air Limbah Ikan (Mol) dengan EM4 pada Pembuatan Pupuk dari Sampah Organik Pasar Tahun 2018

Categorie(s):
   Skripsi
Author(s):
   Atimisda, Deary
Advisor:
Hasnita, Evi
Yesti, Yulia
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Volume:
-
Keyword(s):
Mol Air Limbah Ikan, EM4, Pupuk Cair, Sampah Organik Pasar.
DOI:
-
Abstract :
Pemanfaatan sampah organik pasar menjadi pupuk cair dengan aktivator Mol air limbah ikan dan EM4 dimaksudkan untuk mengurangi volume sampah di Pasar Lubuk Buaya Kota Padang. Oleh karena itu ivovasi teknologi pengolahan sampah yang tepat guna dan mudah diterapkan perlu terus dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas penguraian pupuk cair dengan menggunakan air limbah ikan (Mol) dengan EM4 pada pembuatan pupuk dari sampah organik pasar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen laboratorium dengan membandingkan antara air limbah ikan dan EM4. Alat yang digunakan berupa unit untuk membuat pupuk cair dan pH meter. Bahan baku percobaan berupa sampah organik yang berasal dari pasar (campuran daun kobis dan sawi sebanyak 40%). Bahan pendukung lain berupa air limbah ikan dan larutan EM4 sebagai aktivator. Pemerikasan laboratorium dilakukan untuk mengetahui kemampuan Mol air limbah ikan dan EM4 sebagai aktivator pada pengolahan sampah organik menjadi pupuk cair. Hasil penelitian menujukkan bahwa pada Mol air limbah ikan didapatkan hari ke-1 didapatkan temperatur sebesar 25OC dan pH 5 dengan warna kecoklatan dan berbau amis. Hari ke-2 diperoleh temperatur 26OC dan pH 8 dengan warna kecoklatan dan berbau amis. Hari ke-7 diperoleh temperatur 22OC dan pH 8 dengan warna kecoklatan dan berbau amis. Hari ke-11 diperoleh temperatur 24OC dan pH 7 dengan warna hitam pekat dan berbau amis dan hari ke-17 temperatur 23OC dan pH 3 dengan warna hitam kecoklatan dan bau busuk menyengat. Pada mol EM4 didapatkan Pada hari ke-1 didapatkan temperatur sebesar 25OC dan pH 5 dengan warna kuning dan berbau asam. Hari ke-2 diperoleh temperatur 25OC dan pH 5 dengan warna kuning dan berbau asam. Hari ke-7 diperoleh temperatur 23OC dan pH 4 dengan warna kuning dan berbau asam. Hari ke-11 diperoleh temperatur 24OC dan pH 6 dengan warna kuning dan berbau asam. Hari ke-17 diperoleh temperatur 23OC dan pH 4 dengan warna hitam kecoklatan dan bau busuk menyengat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perubahan temperatur, pH, warna dan bau dari masing-masing Mol menunjukkan nilai yang bervariasi.
Download From Google Drive