Search Repository Universitas Fort De Kock

Meningkatnya jumlah penderita TB Paru di Indonesia disebabkan oleh perilaku yang tidak sehat. Hasil survei di Indonesia oleh Ditjen Pemberantas Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen P2MPL), tingginya angka kejadian TB Paru salah satunya disebabkan oleh kurangnya tingkat pengetahuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian tuberculosis paru di Kabupaten Solok tahun 2018. Desain penelitian ini adalah deskriktif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian dilakukan di 18 Puskesmas kab Solok pada tangga l sampai 10 Februari 2018. Sampel pada penelitian ini adalah pasien yang dengan suspect TB Paru di Puskesmas berjumlah 318. Pengumpulan data yang digunakan adalah kusioner. Data dianalis dengan menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat (30,8%), responden mengalami kejadian TB Paru (67,3%), memiliki pengetahuan tinggi (56,9%), memiliki sikap negatif (67%), tindakan sesuai (58,2%), peran tokoh masyarakat baik (54,7%), konseling nakes (50%), status gizi baik dan (53,1%), fasilitas lingkungan tidak memenuhi syarat. Hasil uji statistik didapatkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan TB Paru p value = 0,027, sikap dengan TB Paru (0,003), tindakan dengan Tb paru (0,005), dan fasilitas lingkungan dengan Tb Paru (0,000), serta tidak ada hubungan untuk konseling nakes, status gizi dan peran tokoh masyarakat. Diharapkan adanya upaya promotif melalui edukasi kesehatan kepada responden tentang TB Paru dan kebersihan lingkungan serta lebih memahami pencegahan terjadinya TB Paru dan masyarakat dapat menjaga lingkungan sesuai dengan standar rumah sehat.

The increasing number of Pulmonary TB patients in Indonesia is caused by unhealthy behavior. Survey results in Indonesia by the Directorate General of Combating Infectious Diseases and Environmental Health (Ditjen P2MPL), the high number of Pulmonary Tuberculosis incidence is caused by the lack of knowledge level. The purpose of this study is to determine the relationship of factors that affect the incidence of pulmonary tuberculosis in Solok District in 2018. The design of this research is descriptive analytic with cross sectional study approach. The study was conducted at 18 PuskesmasKabSolok on February 1 to 10, 2018. The sample in this study was the suspect tuberculosis to the puskesmas amounted to 318. The data collection used was kusioner. Data were analyzed using Chi-Square statistical test. The results showed that there were (30,8%) respondents experiencing Pulmonary Tuberculosis incidence, (67,3%) had high knowledge (56,9%) had negative attitude, (67%) appropriate action, (58,2%) (54.7%) counseling nakes, (50%) good nutrition status and (53.1%) environmental facilities are not eligible. The result of statistical test shows that there is a significant correlation between behavior knowledge (0,027), attitude (0,003), action (0,005) and environmental facilities (0,000) and there is no relation to counseling nakes, nutritional status and role of public figure. It is expected that promotive efforts through health education to respondents about Pulmonary Tuberculosis and environmental hygiene and better understanding prevention of Pulmonary Tuberculosis and the community can keep the environment in accordance with healthy home standards.